SEJARAH
MUSIK
Musik berasal dari kata muse(s)
yang merupakan para dewi yang melambangkan seni dalam mitologi Yunani. Mereka
dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi seni.
Pada awalnya, versi
Boeotians menyebutkan hanya ada tiga orang Muse dan mereka tinggal di Gunung
Helicon, mereka adalah: Aoide (lagu), Melete (meditasi), Mneme (memori). Tetapi
menurut versi yang lebih populer mengatakan bahwa mereka ada sembilan. Muses
merupakan anak-anak dari Zeus dan Mnemosyne. Muse lahir setelah Zeus mengawini
Mnemosyne selama sembilan hari berturut-turut, mereka lahir dan tinggal di
sekitar Peiria.
Setiap muse memiliki
spesialisasi masing-masing, yaitu: Calliope (puisi kepahlawanan), Klaio
(sejarah), Erato (puisi cinta), Euterpe (sajak), Melpomene (tragedi),
Polyhymnia (puisi suci), Terpsichore (paduan suara dan tarian), Thaleia
(komedi), Urania (astronomi). Mereka biasa terlihat mengelilingi Apollo, dewa
musik di Olympus.
Mungkin Calliope adalah
yang paling terkenal diantara sembilan muses tersebut. Bukan hanya karena
Calliope merupakan kakak sulung perempuan, namun karena dia juga yang
melahirkan dua musisi hebat, yaitu Orpheus dan Linus, salah satu dari mereka
dinamakan Oeagus anak Pierus oleh Apollo atau raja Thracian.
Perkembangan
Musik
Musik
telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Pada awalnya musik merupkan
media penyembahan kepada dewa-dewa. Namun seiring perkembangan zaman, maka
definisi musik juga mengalami perkembangan yang bermacam-macam, tergantung dari
sejarah, budaya serta tempat tinggal individu tersebut. Dalam tulisan ini, saya
membagi sejarah musik dunia menjadi 10 bagian, yaitu :
1. Zaman Purbakala
2. Bangsa Asia dan Timur
3. Yunani Kuno
4. Zaman Abad Pertengahan
5. Musik Beberapa Suara
6. Zaman Renaissance
7. Zaman Barok dan Rokoko
8. Zaman Classic
9. Zaman Romantik
10. Peralihan Menuju Zaman
Modern
Asal
usul musik
Musik
adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah,
lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga
bermacam-macam:
Bunyi/kesan terhadap
sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
Suatu karya seni dengan
segenap unsur pokok dan pendukungnya.
Segala bunyi yang
dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai
musik
Beberapa orang menganggap
musik tidak berwujud sama sekali.
Musik menurut Aristoteles
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif
dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Aspek-aspek
musik
Musik
adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah,
lokasi, budaya dan selera seseorang.
Definisi
Musik
Definisi musik mungkin saja
berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Hal tersebut disebabkan
karena perbedaan sudut pandang, budaya, tujuan dan latar belakang yang
berbeda-beda dan beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Definisi
musik yang berkembang hingga masa sekarang, antara lain:
•Bunyi atau kesan terhadap
sesuatu yang ditangkap oleh indra pendengaran.
•Suatu karya seni dengan
segenap unsur pokok dan pendukungnya.
•Segala bunyi yang
dihasilkan secara sengaja oleh seseorang/kumpulan dan disajikan sebagai musik.
•Beberapa orang menganggap
musik sama sekali tidak berwujud.
Alat-alat
musik
Alat musik petik: gitar,
kecapi, sasando, banjo, ukulele, mandolin, harpa, gambus
Alat musik gesek: biola,
rebab, cello
Alat musik ketuk: organ,
piano, harpsichord,
Alat musik tiup: seruling,
terompet, trombon, harmonika, pianika, recorder sopran,
Alat musik pukul: tamborin,
jidor, rebana, gamelan,
Alat musik moderen: gitar
listrik, organ, akordeon, drum,
Aliran-aliran music
Berikut
adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi
menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun
terkadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang
dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.
Dalam
beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak
jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik triphop yang
merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang ringan
dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou
Frou, Sneaker Pimps dan Lamb. Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin
Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak
kelompok musik baru yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz
Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The Bravery dan masih banyak lagi. Bahkan
sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan
irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di
Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung
lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.
Genre music
Genre music adalah
pengelompokan musik
sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat
dikelompokan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi.
Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema
musik.
Berikut pengelompokan secara aliran atau gaya :
·
Musik
klasik
·
Musik
rakyat/musik tradisional
·
Musik
keagamaan
·
Gambus
·
Kasidah
·
Nasyid
·
Blues
·
Jazz
·
Country
·
Rock
·
Musik
populer
·
Musik
dunia
·
Musik
era yunani
Sejarah
musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik
Persia, musik india, musik yahudi, musik romawi, musik Mesopotamia, musik
mesir, musik islam, dan juga musik yunani. Namun, dari semua musik tersebut,
musik era yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara
yang lain. Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik
di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani
mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.
I.
SEJARAH MUSIK Zaman Kuno (Sebelem Masehi - Tahun 1000
M)
Musik
dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni
sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa tahu bila manusia
mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada
lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar
180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari
pemikiran otak manusia.
Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang
lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak
ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan
spiritual. Bahasa untuk
berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan
sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan
beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk
sesorang.
Dalam kehidupan
yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki
kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan
mengeluarkan bunyi.
Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup
rongga kayu atau bambu yang
mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadisuling purba.
Manusia menyatakan perasaan
takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara
mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh
kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan
irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk
batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan
bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula
untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang.
II.
SEJARAH MUSIK BARAT (Musik Era Yunani)
Sejarah
musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik
Persia, musik india, musik yahudi, musik romawi, musik Mesopotamia, musik
mesir, musik islam, dan juga musik yunani. Namun, dari semua musik tersebut,
musik era yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara
yang lain. Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik
di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani
mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.
Di musik era Yunani kuno,
alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani sangatlah menarik untuk ukuran
jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat terkenal adalah aulos yang
terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik petik yang
dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang
dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi
cikal bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya
menjadi cikal bakal dari kecapi
Contoh nyata dari musik era
Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi lagu acritik dan lagu klephtic.
Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga perbatasan dari kerajaan
byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic dimulai setelah
berakhirnya era kerajaan byzantine.
III.
Sejarah
Musik Nusantara
1.Masa
sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini,
musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalambeberapa
kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat
tertentudiyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang
digunakan umumnyaberasal dari alam sekitarnya.
2.Masa
setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini,
berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musiktidak
hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan-
kegiatankeistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang
berkembang adalahmusik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu
kelompok balungan, kelompokblimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan
kelompok pelengkap.
3.Masa
setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang
dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab jugamemperkenalkan musik
mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari prosesitulah muncul
orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
4.Masa
Kolonialisme
Masuknya bangsa
Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembanganmusik
Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negerimereka,
misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka
punmembawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa
perkembanganmusik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan
sajian musik yangmerupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian
musik itu dikenal sebagaimusik keroncong.
5.Masa Kini
Seiring dengan
masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat,
seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik
negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini,
terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India
mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut.
Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues,
rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan
Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik
ini sering disebut musik etnis.
Penyebaran Musik Barat
di Nusantara
Penyebaran
musik barat di nusantara,secara selintas bermula dari daerah indonesia bagian
Timur lewat para palaut Spanyol dan Portugis dalam konteks imperialisme abad
XVI.Mereka datang ke indonesia bagian Timur tanpa mengenalkan musik seni
Eropa,tetapi musik rakyat dengan iringan Cavaqinho (ukulele),biola ,gitar dan sebagainya sebagai
sarana hiburan para pelaut dan pemukiman sekitar mereka.Berdansa quadrille,
yaitu dansa atau tarian asal Spanyol (Cuadrilla yang asalnya tentang para
penunggang kuda) dengan empat pasang atau lebih penari,menambah bentuk musik
barat bagi kebutuhan hiburan,dansa, dan band Militer Balanda.Lahirnya kalangan
elit indonesia di masa pra-pernag dunia II yang berorientasi ke Belanda serta
adanya beberapa sekolah guru di jawa juga telah menyebabkan masuknya tradisi
musik barat seperti pemakaian notasi balok lewat piano.
Pada tahun 1930-an,studio-studio
tersebut umunya memiliki orkes musik,ensambel atau combo,penyanyi dan pianis
tetap untuk mengisi agenda siaran radio dengan acara-acara musik serius atau
hiburan yang dilakukan oleh para pemusik profesional asing.
Jenis musik yang pertama kali diproduksi secara domestik melalui cetak elektronik piringan hitam dan film tempo dulu adalah musik hiburan Belanda dan gamelan jawa,Sunda, dan Bali, terutama keraton Surakarta dan Yogyakarta (Puro Paku Alamari dan Mangkunegaran),Istana Klungkung dan peliatan Gianyar,serta gamelan degung dan gending-gending Cianjuran dari tanah priangan.
Tahun 1950-an menjadi titik balik perkembangan musik di indonesia yang sesungguhnya.Tahun-tahun tersebut merupakan awal pembinaan beberapa orang muda indonesia meneruskan pelajaran musi ke luar negeri untuk memperdalam ilmu musik,diantaranya ke Roma ,Amsterdam , London , Brussel , Perancis, Berlin , New York , Tokyo , Moskow , Praha , dan beberapa kota besar lainnya di Eropa.Tahun 1950-an juga merupakan awal dibukanya berbagai pendidikan kesenian dan masuk di indonesia, antara lain Sekolah Musik Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan Pendidikan Musik (YMI) di jakarta (terutama untuk piano), B.I.Guru Musik (kemudian IKIP sekarang UP) di yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.
Generasi akademik tahun 1950-an baru memunculkan sosoknya tahun 1979, melalui Forum Pekan Komponis-Dewan Kesenian Jakarta.Sampai tahun 2001, forum pekan komponis lebih banyak diisi aktifitas para komponis dengan latar belakang musik tradisi dari budya etnik Sunda, Jawa, Bali, dan Minang.
Jenis musik yang pertama kali diproduksi secara domestik melalui cetak elektronik piringan hitam dan film tempo dulu adalah musik hiburan Belanda dan gamelan jawa,Sunda, dan Bali, terutama keraton Surakarta dan Yogyakarta (Puro Paku Alamari dan Mangkunegaran),Istana Klungkung dan peliatan Gianyar,serta gamelan degung dan gending-gending Cianjuran dari tanah priangan.
Tahun 1950-an menjadi titik balik perkembangan musik di indonesia yang sesungguhnya.Tahun-tahun tersebut merupakan awal pembinaan beberapa orang muda indonesia meneruskan pelajaran musi ke luar negeri untuk memperdalam ilmu musik,diantaranya ke Roma ,Amsterdam , London , Brussel , Perancis, Berlin , New York , Tokyo , Moskow , Praha , dan beberapa kota besar lainnya di Eropa.Tahun 1950-an juga merupakan awal dibukanya berbagai pendidikan kesenian dan masuk di indonesia, antara lain Sekolah Musik Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan Pendidikan Musik (YMI) di jakarta (terutama untuk piano), B.I.Guru Musik (kemudian IKIP sekarang UP) di yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.
Generasi akademik tahun 1950-an baru memunculkan sosoknya tahun 1979, melalui Forum Pekan Komponis-Dewan Kesenian Jakarta.Sampai tahun 2001, forum pekan komponis lebih banyak diisi aktifitas para komponis dengan latar belakang musik tradisi dari budya etnik Sunda, Jawa, Bali, dan Minang.
Ø Musik
Abad Pertengahan
Disini adalah zaman antara akhir
kerajaan Roma (476) dan zaman munjulnya New Age, seperti penemuan pencetakan
(1450), penemuan benuan Amerika (1492) dan masa Reformasi Keagamaan Kristen
(1572). Musik
abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar
pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400,
bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan,
mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk
menulis hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena
mahalnya biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa
menulis manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi
gereja seperti monastery. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga
diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era pertengahan tidak mempunyai rhythm
yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah musik-musik yang monophonic
dan homorhythmic.
Instrumen-instrumen musik
pada era pertengahan masih ada beberapa yang eksis hingga sekarang, meskipun
telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada era modern terbuat dari perak
atau logam yang lain, maka pada era pertengahan terbuat dari kayu. Flute pada
saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu juga ada instrumen
recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang. Pada era
pertengahan, recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk
recorder dimana banyak lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun
sebenarnya gemshorn masih termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat
musik yang merupakan cikal bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan
flute. Pada era pertengahan, pan flute sangat popular dan berasal dari
Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran
berbeda untuk menciptakan nada-nada yang berbeda pula.
Musik
sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah khusus
musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame School
yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini sangat
terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari
kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai
Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars
antiqua yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik pertama
yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan mode
ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex Montpellier,
Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.
Pada sejarah musik era
pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer yang sangat terkenal. Para
composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W. de Wycombe,
dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la Croix. Petrus
diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves untuk menyamai
panjang dari breve.
Musik
dunia mengalami perubahan yang besar pada zaman ini. Sebelum abad ini, musik
hanya bersuara tunggal, namun selama abad pertengahan bertambah menjadi
beberapa suara.
- Musik Liturgi bersuara Satu
Musik
Gregorian adalah musik yang utama. Musik orang Kristen ini pertama-tama
disempurnakan pada saat pemerintahan Paus Gregorius Besar (592 – 604).
Sebelumnya musik ini telah mendapat perhatian khusus oleh Ambrosius yang wafat
pada tahun 397. penyempurnaan musik yang dilakuakan pada zaman ini adalah
tentang pembaruan dan perluasan.
Asal
mula dari musik ini berasal dari bangsa Yahudi. Banyak melodi Gregorian sama
dengan nyanyian Sinagog lama. Sebelumnya, banyak yang mengira bahwa musik
Gregorian adalah musik yang berasal dari Yunani. Puncak utama musik Gregorian
adalah Mis, yang berarti pengorbanan Isa Almasih.
Mis
adalah suatu ciptaan musik yang terbagi menjadi lima bagian, yaitu: 1.Kyrie;
2.Grloria; 3.Credo; 4.Sanktus Benediktus; 5.Agnus Dei. Kelima bagian ini diberi
nama sesuai dengan pengucapan kata pertamanya.
- Musik Sekuler Bersuara Satu
Musik
duniawi/sekuler juga berkembang pada zaman ini, khususnya nyanyian. Pada saat
itu nyanyian yang paling berkembang adalah nyanyian kepahlawanan, nyanyian
percintaan, dan nyanyian minum-minum.
Nyanyian
ini biasanya dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi keliling. Di Perancis ada
Troubador (Guillaume de Poitiers 1071 – 1127) dan Trouvere (Adam de la Halle
meninggal pada 1287). Di Jerman ada pada Minnesanger (Wather von der Vogel
weide, sekitar tahun 1225) dan sesudahnya para Meistersinger (Hans Sachs
meninggal 1571).
Ø MusikZaman renaisans (1450-1600)
Musik
Renaisans adalah musik klasik yang
digubah pada Zaman
Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas
awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar
dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya
mendapatkan ciri-ciri "Renaisans" secara bertahap. Zaman ini
berlangsung sesudah Zaman
Pertengahan dan sebelum Zaman Barok. Beberapa
komponis dari zaman ini adalah Giovanni
Pierluigi da Palestrina, Orlande de
Lassus, dan William Byrd.
Kata renaisans
diturunkan dari kata “re” (kembali) dan “naissance” (lahir). Artinya kelahiran
kembali terhadap budaya Yunani-Romawi Klasik; yang menjadi induk kebudayaan
Eropa. Saat itu di Eropa terjadi banyak perubahan terutama terhadap pandangan
dan pemikiran. Oleh karena itu, masa renaisans ini banyak melahirkan
perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa renaisans, musik gereja semacam
gregorian semakin ditinggalkan seiring dengan era Reformasi Gereja yang
berkembang di Eropa saat itu. Masyarakat Eropa mulai mengembangkan permainan
solo sebuah instrumen dan paduan suara besar. Selain itu, komposisi untuk
instrumen alat musik seperti organ dan piano juga berkembang, dari sekedar
untuk mengiringi lagu, menjadi permainan solo. Para musisi mulai mengembangkan
komposisi musik yang lebih sederhana dengan melodi yang mengalir dan harmoni
yang terdengar lembut. Salah satu pelopornya adalah komposer Inggris bernama
John Dunstable. Selain itu, juga terdapat nama seperti Giovanni da Palestrina
William Byrd, dan Tomas Luis de Victoria.
Beberapa ciri-ciri musik
renaisans adalah sebagai berikut.
1.
Musik barat mulai menjadi “rasional” sejak zaman
renaisans.
2.
Teknik komposisi digunakan secara rasional sehingga
lahirlah teknik yang sekarang kita kenal sebagai “kontrapung.”
3.
Musik renaisans disebut gaya “polifoni a cappella”
atau polifioni vokal.
4.
Ada logika dalam musiknya dan terungkap dalam
bentuk komposisi. Misalnya, motet (rohaniah) dan mandrigal (duniawi)
Dari zaman renaisans ini
pula lahir teknik-teknik baru dalam musik, antara lain sebagai berikut.
·
Penemuan ideal bunyi yang sifatnya “sensual”
(misalnya, bunyi paralel terts dan sekts). Ini bertahan sampai akhir zaman
Romantik. Contoh ideal bunyi ini dapat kita lihat dalam komposisi
“Fauxbourdorn,” yang terakhir dipakai oleh komponis Jerman, Richard Strauss
(akhir abad ke-19).
·
Teknik “prinsip variasi,” sebagai teknik variasi
melodi. Contoh, dalam komposisi “Missa,” karya Dufay. Teknik ini masih terus
dipakai oleh para musisi hingga sekarang.
·
“Arsitektonik” nada melalui periodisasi, melalui
kadens-kadens (subdominan, dominan) dengan menggunakan ulangan-ulangan bagian
komposisi; dan melalui kontras antar kelompok- kelompok bunyi. 4.Penataan
keseluruhan komposisi menurut ukuran-ukuran yang mudah ditangkap oleh manusia.
5.Bahasa afeksi (nilai-nilai rasa) musik sebagai jalan yang spontan dari
komponis ke pentas dan ke penonton. Hal ini terus berlangsung hingga sekarang
ini.
Ø Zaman Barok dan Rokoko(baroque)(1600-1750)
Musik Barok adalah
musik klasik barat yang digubah pada ZamanBarok (Baroque), kira-kira antara
tahun 1600 dan 1750. Kata
"Barok"
berarti "mutiara
yang tidak berbentuk wajar", hal ini sangat cocok dengan seni dan
perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk
jenis musik pada saat itu.
Ciri-ciri dari
musik Barok, antara lain:
·
Melodi cenderung lincah.
·
Banyak menggunakan
ornamen.
·
Ada dinamik forte
dan piano.
·
Harmoni dua nada atau
lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung).
·
Lazimnya hanya
mencerminkan satu jenis emosi saja.
Para komponis
musik Barok membuat
perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan
instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan tonggak dari
terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan
konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat
musik klasik dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Beberapa
komponis zaman Barok:
· Johann Sebastian Bach
· George Friederich Handel
· Antonio Vivaldi.
· Johann Pachelbel
Pada
zaman Barok,
piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsichord. Karya Bach
untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan
tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.
Ø Zaman Klasik(1740-1830)
Bila
dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih
mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas.
Melodi yang dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok.
Ukuran orkestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Ciri-ciri dari
musik zaman Klasik, antara lain:
· Ornamen lebih dibatasi.
· Ada peralihan tempo accelerando dan
ritardando.
· Ada peralihan dinamik crescendo dan
decrescendo.
· Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan
(homofonik).
· Kontras pada ritme.
Pada
zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni. Sonata adalah
karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah untuk orkestra.
Bentuk simfoni
hamper mirip dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya
dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo.
Beberapa
komponis zaman klasik:
· Franz Joseph Haydn
· Wolfgang Amadeus Mozart
· Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari
Johann Sebastian Bach)
· Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan
zaman Romantik)
Ø Zaman Romantik(1815-1910)
Walaupun
dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang
cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena
dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini
tidak ada hubungannya dengan cinta. Romantik disini menggambarkan
karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebihekspresif dari
pada era-era sebelumnya.
Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.
Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.
Ciri-ciri dari
musik zaman romantik, antara lain:
· Ciri Tidak ada ornamen.
· Melodi berekspresi.
· Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.
· Penggunaan dinamik dan
tempo secara optimal dan bervariasi.
Beberapa
komponis zaman romantik, antara lain:
· Franz Liszt
· Richard Wagner
· F. J. L. Mendelssohn
Ø
Zaman Modern(1900–sekarang)
Musik pada Zaman ini
tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu
dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti
Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu
dengan bebas. Musik pada zaman modern lebih berfokus pada ritme, gaya, dan
suara. Namun musik pada zaman ini tidak mengakui adanya hukum dan peraturan.
Penemuan perekam suara dan alat untuk mengedit musik memberikan genre baru pada
musik klasik. Dengan demikian, orang-orang semakin bebas mengungkapkan
ekspresinya lewat musik.
Ciri-ciri
musik modern :
·
menggunakan
tangga nada baru
·
menggunakan
birama baru secara bergantian berubah
·
memiliki
akor yang dianggap tidak memiiliki kaidah harmoni pada musik klasik
·
menggunakan
beragam sumber bunyi bahkan dari sesuatu yang tadinya tidak dianggap sebagai
alat music
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
·
Claude Achille Debussy
dari Prancis
·
Bella Bartok dari
Honggaria.
·
Maurice Ravel dari
Prancis.
·
Igor Fedorovinsky dari
Rusia
·
Edward Benyamin Britten
dari Inggris.
Ø Era Kontemporer
1900-Sekarang
Periode
ini dalam sejarah musik sering disebut sebagai periode Modern sejak tahun 1900
sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik dipicu oleh peran
komposer-komposer Romantik
yang mengembangkan gaya nasionalistik terutama yang berkembang di negara-negara
Eropa Timur. Nasionalisme menjadi salah-satu ciri utama Romantik selain
kecintaan mereka kepada alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik, kelucuan,
dan sesuatu yang eksotis. Nasionalisme memberikan ciri khusus pada musik-musik
yang berkembang di Eropa Timur dan berbeda daripada Eropa Barat pada umumnya.
Para komposer Romantik di Eropa Timur banyak menghadirkan musik yang bernuansa
budaya nasional, idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan
alam setempat. Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka adalah komposer-komposer
Perancis yang mengawali periode komtemporer dengan gaya impresionisme. Musik
era ini menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, tangga nada whole-tone,
konsep tentang hubungan bebas pada harmoni-harmoni berdekatan, dan
tekstur-tektur kalaedokopik dari impresionisme musikal. Gerakan-gerakan estetik
adalah manifestasi-manifestasi musikal yang bersumber dari seni lukis dan
sastra.
Karya-karya
eksperimental dari Arnold Schoenberg dan Igor Stravinsky sekitar tahun 1910
dikabarkan sebagai zaman baru dalam musik. Schoenberg adalah seorang pioner
yang mengadopsi ide-ide dari gerakan para Ekspresionis—seperti Impresionisme
yang diambil dari perkembangan seni-seni lain. Ekspresionisme mengeplorasi
konsep-konsep konsonan dan disonan dari harmoni tradisional untuk mengembangkan
”atonalitas” dan ”teknik 12-nada”. Gaya revolusioner dari Stravinsky terkadang
disebtu “dinamisme”, “barbarisme”, atau “primitivisme”, berkonsentrasi pada
ketidakseimbangan metrik dan disonan-disonan perkusif, serta didahului suatu
dekade dari percobaan ekstrim yang bertepatan dengan Perang Dunia I, suatu
periode besar terkait dengan pergolakan sosial dan politik. Musik periode
kontemporer telah terkait dengan nilai-nilai sosial, politik, dan banyak hal
lain selain nilai keindahannya.
Kontras
dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan Stravinsky tersebut selama dekade
kedua abad ke-20 muncul aliran yang ingin kembali kepada idaman-idaman estetika
akhir abad ke-18 dan kemudian dinaman Neoklasik. Tokoh-tokohnya ialah Paul
Hindemith, Béla Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini
berwatak terbebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material,
struktur dan tekstur; dan lebih mementingkan garis-garis melodi kontrapungtis
daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik diteruskan sebagai tren
utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang Dunia II berlangsung, teknik-teknik
ekspetimental dikenalkan selama dekade kedua abad ini secara bertahap
dimurnikan kembali, dimodifikasi, dan digabungkan ke dalam perbendaharaan
istilah musikal yang diterima umum.
Pasca Perang Dunia
II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang cenderung
menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern membawa komposisi serial
secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan intelektual yang berorientasi
kepada Klasikisme daripada Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari
kelompok Neoklasik, mulai melakukan ekperimen dengan Serialisme. Musik
Avant-garde mulai dikembangkan dengan teknik-teknik yang memungkinkan
menggunakan unsur elektronika.
Ciri-ciri musik kontemporer :
·
menggunakan sistem
tangga nada lama secara baru
·
menggunakan sistem
birama lama secara baru
·
menggunakan banyak
akord yang tidak memenuhi kaidah harmoni
·
menggunakan
berbagai sumber bunyi terutama alat musik tradisional local
Beberapa
komponis zaman Modern, antara lain:
·
ClaudeAchilleDebussydari
Prancis
·
Bella Bartok dari
Honggaria
·
Maurice Ravel dari
Prancis
·
Igor Fedorovinsky
dari Rusia
·
Edward Benyamin Britten
dari Inggris